Dalam laku kehidupan secara empiris, praktik tasawuf dianggap sebagai obat penyembuh penderitaan batin di tengah krisis kemanusiaan. Memang, kondisi zaman yang serba materialistik-hedonik seperti sekarang ini rawan menggiring manusia menuju titik nadir krisis nurani. Lalu, dari titik terendah itu akan berujung pada ketidakjelasan atas makna dan tujuan hidup sehingga berlanjut menjadi krisis eksistensi. Jika seorang individu sudah dalam tahap krisis eksistensi, barangkali satu-satunya jalan penyelamat adalah lewat jalan spiritualitas (tasawuf). Di sisi lain, tasawuf dalam kajian Islam merupakan bagian dari kajian Islam lainnya, seperti kajian tauhid dan fikih. Aksentuasi kajian tauhid terletak pada soal akidah-pengesaan Allah dan berbagai hal terkait dengan soal pokok agama-dan kajian fikih menitikberatkan pada soal ijtihadi yang bersifat haliyah-'amaliyah-furu'iyah dan tasawuf kajiannya terletak pada soal batini-menyangkut hal dzauqi, ruhani dan sangat esoteris. Bertolak dari dua dimensi tersebut, hadirnya buku ini pantas diapresiasi. Sebab, kendati pada awalnya merupakan kumpulan materi kuliah untuk kepentingan akademis, akan tetapi dengan pembahasan yang lancar dan lugas, orang awam yang tidak berkepentingan secara akadmis dan bersangkut paut dengan perkuliahan pun dapat mengambil ilmu dan pengetahuan mendalam tentang tasawuf.
Share To:

Nurul Shoimah

Post A Comment: