Menghadapi sebuah budaya yang sekian lama tidak mengenal tradisi tulis, tidak terbiasa mencatat berbagai peristiwa sejarah dalam buku harian, maka penelusuran dilakukan lewat tradisi lisan, juga jejak yang tergambar dalam berbagai artefak budaya (keping mata uang atau kaligrafi) yang ditulis diatas peti mati. Penulis dengan cerdik memanfaatkan semua itu sebagai data historis yang penting. Di tangannya, sejarah bukan hanya catatan orang-orang besar, namun ungkapan rakyat kecil di pasar atau coretan yang tercecer di pinggir jalan. Dengan lugas, penulis menyingkapkan fakta sejarah yang selama ini seakan tertutupi oleh subjektivitas keagamaan. Ia mengulas dengan objektif prestasi dan kegagalan yang dicapai oleh berbagai dinasti Islam. Ia juga layak mendapat acungan jempol karena mengulas dengan adil periode krusial dalam sejarah hubungan Islam-Kristen yaitu periode perang Salib.
Share To:

Nurul Shoimah

Post A Comment: