Perkembangan dan persebaran budaya kebencian di berbagai belahan dunia selama ini, telah mencemaskan masa depan dunia. Perkembangan inilah yang mengusik penulis-intelektual Kristen Koptik dan pejuang toleransi dan HAM di Mesir- menulis buku yang mencoba mengimbangi kuatnya semangat kebencian itu. Hanna berpendapat, selama ini perkembangan dunia terlalu banyak disuguhi dan dipengaruhi konsep dan tesis yang bersemangat mengumbar kebencian pada pihak lain. Misalnya konsep "konflik kelas" Karl Marx dan tesis "benturan peradaban" Samuel P. Huntington, menurut Hanna berperan menyumbang semangat kebencian itu. Karenanya, Hanna mengajukan konsep pembanding yang ia namakan qabulul akhar -menyambut yang lain- sebagai antitesis budaya kebencian pada pihak lain, karahiyatul akhar.
Share To:

Nurul Shoimah

Post A Comment: