Dalam hal ide tentang sistem ekonomi Islam dimunculkan kembali sebagai
respon terhadap sistem ekonomi yang telah ada (kapitalis dan sosialis)
yang telah dianggap gagal, sekaligus memberikan solusi alternatif
terhadap berbagai persoalan ekonomi yang selalu muncul dan berkembang.
Dikatakan demikian karena substansi ekonomi Islam sebenarnya telah
termaktub dalam Al-Qur'an dan Sunnah sebagaimana yang dipraktikkan oleh
Rasulullah saw dan para sahabat serta yang telah digali dan dikembangkan
oleh para ulama setelahnya, namun belum sempat dibukukan dalam sebuah
disiplin keilmuan secara spesifik. Dari kajian tersebut kita bisa
melihat betapa ekonomi Islam telah memberikan beberapa solusi alternatif
yang selama ini tidak bisa didapatkan dalam sistem ekonomi
konvensional. Hal ini karena ekonomi Islam tidak pernah dan tidak akan
memisahkan aspek positivistik dan normatif dalam setiap kajiannya. Dua
aspek tersebut menjadikan ilmu ekonomi memiliki dimensi nilai ketuhanan,
keadilan, humanisme dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.
Kajian mendalam tentang ekonomi Islam sekaligus menguatkan paradigma
integrasi pengetahuan dan agama. Dalam Al-Qur'an maupun Sunnah terdapat
berbagai pelajaran ekonomi yang bisa digali dan dipraktikkan.
Sebaliknya, ekonomi positif sangat membutuhkan norma dan nilai dari
agama untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu menciptakan kesejahteraan
serta menyelesaikan persoalan ekonomi secara adil dan menyeluruh.
Post A Comment: