Penulis mempunyai optimisme bahwa integrasi pengetahuan wahyu dan pengetahuan empirik tersebut suatu saat akan terjadi dengan baik. Sebab pada pertengahan abad ketujuh sampai dengan pertengahan abad keduabelas, ketika ilmu pengetahuan Islam dalam masa keemasannya, ilmuwan muslim tampaknya cukup berhasil memunculkan pengetahuan integratif, yang bersumber dari ayat-ayat kauniah (pengetahuan empirik) dan ayat-ayat qauliyah (pengetahuan wahyu) termasuk dalam bidang psikologi. Haque (2004) dalam tulisannya yang berjudul "psycology from Islamic Perspective" menjelaskan berbagai kontribusi ilmuwan muslim terhadap psikologi. Antara lain dijelaskan mengenai kontribusi al Hindi Balkhi dalam menjelaskan perbedaan neurosa dan psikosa, kategori depresi, serta terapi kognitif spiritual yang bisa digunakan untuk mengatasinya, kontribusi al Farabi terhadap psikologi sosial, kontribusi al Ghazali dalam menjelaskan konsep nafs atau self, terapi modifikasi perilaku, dll.
Share To:

Nurul Shoimah

Post A Comment: