Dalam perjalanan intelektualnya, al-Ghazali mengalami dua kali krisis. Pertama, krisis epistemologis yang ditandai dengan sikap skeptis terhadap metode pengetahuan yang didasarkan atas data indera dan rasio yang kemudian menggiringnya untuk mempertanyakan validitas dan kedua sumber pengetahuan tersebut. Kedua, krisis psikologis diikuti perubahan sikap dan cara hidup al-Ghazali yang awalnya lebih bersifat dan didasarkan atas pertimbangan material duniawi kepada sikap dan perilaku yang lebih mengutamakan spiritual dan duniawi.
Share To:

Nurul Shoimah

Post A Comment: