Kecerdasan ruhaniah bertumpu pada ajaran cinta (Mahabbah). Cinta yang kita maksudkan adalah keinginan untuk memberi dan tidak memiliki pamrih untuk memperoleh imbalan. Cinta bukan komoditas, tetapi sebuah kepedulian yang sangat kuat terhadap moral dan kemanusiaan. Cinta berarti kemampuan untuk membuka pintu pemaafna serta jauh dari sikap dendam dan benci. Mereka yang cerdas secara ruhaniah itu adalah tipikal jiwa yang tenang (nafsul muthma'innah), karena mereka sadar bahwa hidup hanyalah kedipan mata, bergerak, kemudian diam, gemuruh lantas senyap, hidup untuk mengabdi untuk kemudian mati abadi. Dengan demikian, mereka senantiasa menampilkan sosok dirinya yang penuh moral cinta dan kasih sayang, mencintai dan ingin dicintai Allah, sehingga dimanapun mereka berada, mereka merasa dimonitor oleh kamera Ilahiah.
Share To:

Nurul Shoimah

Post A Comment: