Abad ke-19 di tanah air kita disebut sebagai abad kegelapan, abad animisme dan kevakuman intelektual. orang indonesia dikatakan belum mengenal peradaban, belum mengenyam sekolah modern dan organisasi reformis-kebangsaan. buku ini ingin menunjukkan bagaimana para wali songo membentuk satu pendekatan dengan basis masyarakat dan pendukungnya. setelah ikatan dengan masyarakat desa sudah terbangun, tatkala publik khalayak atau mustami'nya sudah dimobilisasi, para wali songo lalu membangun komunitas santri dengan basis pesantren. mereka ini pada gilirannya akan menggelar kegiatan tulis-menulis tentang aswaja serta memberi karakter atas bangunan kebangsaan kita, yang akan terus dipertahankan hingga akhir hayat.
Share To:

Nurul Shoimah

Post A Comment: